Perjuangan Masuk PTN (2)
>> Lanjutan dari Postingan sebelumnya
SBMPTN
Setelah pengumuman SNMPTN dinyatakan tidak dilolos, aku cepat-cepat move on untuk persiapan SBMPTN. "Harus belajar ekstra keras nih", pikirku waktu itu. Memang soal-soal SBMPTN menurutku luar biasa susahnya. Apalagi dulu sistemnya adalah jika jawabanmu, salah poinnya dikurangi 4. Jadi, aku harus ekstra hati-hati dalam pengerjaannya, jangan sampai poinku berkurang.
Setelah selesai UN. Aku mulai belajar intensif untuk persiapan SBMPTN di tempat les. Setiap hari isinya belajar, diskusi, bahas soal, dan try out setiap minggu. Tapi nilaiku tidak pernah naik, malah menurun karna soal yang semakin sulit setiap harinya. Aku takut.... "apa benar soalya sesulit itu?" "apa aku bisa ya masuk PTN?" pikiran itu selalu menghantuiku. Apalagi, aku benar-benar ingin masuk Fakultas Kedokteran pada saat itu dan tidak ada niatan untuk mendaftarkan diri di perguruan tinggi swasta (PTS). Jadi benar-benar gambling, kuliah masuk PTN atau tidak sama sekali.
Akhirnya waktu yang di nanti-nantikan tiba, saatnya ujian SBMPTN. Pada sat itu, ada dua kali ujian di SBMPTN ini, yang pertama adalah SAINTEK dan setelah istirahat dilanjutkan dengan TKDU. Ketika tes pertama, yaitu SAINTEK..... banyak soal yang tidak bisa kukerjakan. Aku pasrah, semua usahaku belajar rasanya sia-sia. Pikirku "masih ada TKDU, harus kukejar disana". Akhirnya dengan berat hati, banyak soal yang tidak kuisi karena takut poinku berkurang dan aku memaksimalkannya di ujian TKDU.
(Mata pelajaran yang diujikan; SAINTEK :Matematika IPA, Biologi, Kimia, Fisika; TKDU : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TPA, Matematika Dasar, kalau ga salah inget hehe)
Setelah selesai ujian, langkah selanjutnya adalah berdoa... berdoa.. berdoa dan menunggu pengumuman. Perasaanku campur aduk pada waktu itu "Bisa ga ya aku masuk PTN dan kuliah di tahun ini" "apa kata orang nanti kalau aku mengambil gap year" dan banyak hal lainnya yang kupikirkan, termasuk back up plan untuk segera mendaftar ke PTS yang masih buka pendaftarannya.
PENGUMUMAN SBMPTN
Hari itu dengan perasaan campur aduk, aku membuka laptopku dan benar-benar-benar berdoa agar bisa lolos dalam ujian SBMPTN ini. Setelah beberapa kali mencoba masuk ke web nya dan gagal (seperti biasa karena servernya penuh). Akhirnya, aku berhasil masuk dan ..... aku dinyatakan TIDAK LOLOS.
Perasaanku? CAMPUR ADUK!! Sedih, takut, marah, kecewa, aku bahkan gatau perasaan apa yang aku rasakan saat itu.
Orangtuaku mungkin sangat paham akan perasaanku ini. Mereka akhirnya mengajakku untuk pergi makan malam bersama diluar untuk "merayakan" kegagalanku. Untuk sesaat aku lupa akan hasil dari pengumuman tersebut. Setelah selesai makan malam dan pulang... Ketika kembali sendirian di kamar, aku hanya bisa menangis di malam itu.
TITIK BALIK
Setelahnya, aku merasa "kejadian kemarin disimpan untuk kemarin. Hari ini aku harus bangkit, ayo jangan patah semangat! masih ada ujian lainnya". Ujian yang kumaksud adalah ujian mandiri. Ada satu jalur lagi untuk masuk PTN, yaitu jalur mandiri.
Dari kejadian ini pun, aku mulai mengintrospeksi diri. "Apa mungkin cara belajarku yang salah? atau memang mungkin sejak awal aku yang keras kepala ingin masuk Fakultas Kedokteran?" "Menjadi dokter adalah cita-citaku, tapi apa Tuhan memang mengkehendaki aku untuk menggapai cita-citaku ini?". Hal tersebut mulai aku pikirkan dan kubawa dalam doa. Hingga sampai pada satu kesimpulan, "Baiklah aku harus mulai memahami apa yang aku pelajari, dan mencoba untuk mendaftarkan diri di jurusan lainnya".
Akhirnya banyak ujian mandiri yang aku ikuti, mungkin hampir semua universitas negeri di Jawa. Kali ini, aku lebih ikhlas dan memilih untuk tidak mendaftarkan diri di Fakultas Kedokteran. Fokusku sekarang adalah aku harus mengetahui apa maunya Tuhan dalam hidupku.
Ujian mandiri menurutku lebih mudah dibandingkan SBMPTN. Semua ujian mandiri yang aku ikuti, bisa kukerjakan dengan baik dan aku sangat yakin aku bisa lolos di semua ujian tersebut. Hampir semua pengumuman ujian mandiri tanggalnya bersamaan. Jadi, daripada menunggu, aku mengikuti beberapa ujian mandiri lainnya, termasuk ujian di PTS.
Ujian mandiri terakhir yang aku ikuti, mengharuskanku untuk datang ke universitasnya langsung. Aku di Jawa Barat dan harus pergi ke Jawa Timur. Letaknya cukup jauh menurutku, untuk ukuran anak rumahan. Hampir saja aku mengurungkan niatku untuk ujian disana, tapi orangtuaku masih mendukung dan memperbolehkanku, bahkan meyakinkanku untuk tetap kesana. Hitung-hitung sedikit liburan karna liburanku diisi dengan belajar dan mempersiapkan diri untuk masuk PTN.
Sampai sekarang, aku bersyukur diberikan kedua orangtua yang selalu mensupportku 1000%, bahkan ketika aku tidak yakin, mereka yang meyakinkanku. Akhirnya, dengan perasaan takut tapi excited, aku memutuskan untuk pergi ke salah satu kota di Jawa Timur. Setelahnya, perasaanku lega tapi tetap takut, karena semua ujian sudah kulewati dengan baik tapi masih belum mengetahui hasilnya.
Beberapa kali aku mendapatkan email dari PTS yang menyatakan bahwa aku lolos ujian mereka. Tapi, aku sepertinya masih sangat berharap untuk masuk PTN, sehingga aku memutuskan untuk menunggu sampai semua pengumuman ujian mandiri PTN yang aku ikuti diumumkan. Satu persatu pengumuman ujian mandiri diumumkan dan tetap saja aku tidak lolos. Anehnya, aku tidak sedih. Saat itu, sepertinya aku sudah ikhlas dan paham betul bahwa Tuhan pasti sudah merencanakan segala sesuatu yang terbaik untukku. Hingga akhirnya, pengumuman ujian mandiri terakhir diumumkan pukul 12.01 malam. Aku yang dulu, mungkin akan berjaga semalaman untuk mengetahui hasilnya. Tapi kali ini? aku lebih memilih tidur dan membuka pengumumannya esok pagi.
THE LONG WAIT
Pagi hari, setelah bangun dari tidurku, aku turun dari kasur, masih belum tersadar penuh rasanya. Aku menuju meja makan, duduk disana dan membuka laptop untuk mengetahui hasilnya. Tidak seperti sebelum-sebelumnya, aku tidak merasa takut, perasaan saat itu adalah aku ingin tau hasilnya saja, lolos atau tidak yasudah. Aku mulai menuliskan alamat websitenya, servernya sudah tidak penuh rupanya. Kemudian, mulai mengetikkan nomor ujian dan yang tertulis disana.... aku lolos.
Jurusan yang kuambil mungkin sedikit mirip dengan Kedokteran, yaitu Bioteknologi.
Aku bahkan tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi ketika mengetahui hasilnya. Intinya, pada saat itu, aku sangat bersyukur terkhusus pada Tuhan dan orang-orang yang dikirimNya untuk terus membuatku semangat dan pantang menyerah.
Inilah cerita singkat (yang sebenarnya tidak singkat) mengenai perjuanganku untuk masuk PTN. Tidak mudah dan berliku-liku. Tapi, ini masih awal.... Ketika aku masuk ke dalam perkuliahan, lingkungan baru, kota baru, sendirian, tantangannya lebih berat dari ini. Satu hal yang selalu kupegang teguh sampai saat ini adalah aku pasti bisa melewati apapun karena Tuhanku yang memberi dan membuka jalan untukku.
~Fin~
Source of Pictures: Google.com
Source of Pictures: Google.com
Comments